House

Sabar Menerima Ujian Allah


sabar menerima ujian Allah

Salam semua.. hari ni saya terpanggil berkongsi tentang sabar. Sejauh manakah kita sabar menerima ujian Allah. Dan hari ni juga saya telah terbaca kisah Urwah bin Al-Zubair, di mana pada saya kesabarannya sangat-sangat mengagumkan. Sangat-sangat memberi inspirasi dan mudah-mudahan kisah ini membawa iktibar untuk anda semua juga.

 

Begini kisah Urwah bin Al-Zubair di mana beliau sangat sabar menerima ujian Allah

 

‘Urwah bin Al-Zubair Memuji Si Pemberi Ujian

 

Suatu hari, ‘Urwah diundang oleh Khalifah Walid bin Abdul Malik untuk datang ke istananya di Syam. Dalam perjalanan, kaki ‘Urwah merasakan kakinya terkena sesuatu. Tidak lama kemudian, timbul sebuah bisul di kakinya lalu pecah dan menjadi sebuah luka.

 

Tiba di Syam, tabib datang untuk memeriksa kaki ‘Urwah. Tabib kemudian menyimpulkan bahawa luka itu merupakan satu jangkitan yang mana jika tidak segera dihentikan boleh merebak ke seluruh badan. Dan satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran jangkitan itu adalah dengan memotong kaki tersebut.

 

‘Urwah setuju kakinya dipotong. Tabib menyarankan agar ‘Urwah meminum ubat bius terlebih dahulu sebelum operasi dilaksanakan agar dia tidak berasa sakit, tetapi ‘Urwah menolak. ‘Urwah ingin tetap berada dalam keadaaan sedar sehingga dapat mengingat Allah meskipun harus merasakan kepedihan yang sangat menyeksa. Akhirnya, tabib itu memotong kakinya dengan gergaji, sementara ‘Urwah dengan penuh kesabaran menyaksikan hal itu tanpa mengeluarkan suara kesakitan.

 

Pada waktu yang sama, seorang anak ‘Urwah yang ikut bersamanya dalam perjalanan tersebut mengalami kemalangan. Seekor keldai telah menendangnya sehingga mati. Apabila mendengar berita sedih itu, ‘Urwah tidak memberi komen apa-apa. Hanya ketika dalam perjalanan pulan ke Madinah, terdengar ‘Urwah berkata,

 

“Ya Allah, Engkau memberiku tujuh orang anak. Jika Engkau mengambil satu orang, Engkau masih meninggalkan enam lainnya. Dan Engkau memberiku empat anggota (dua tangan dan dua kaki). Jika Engkau mengambil salah satunya, Engkau masih meninggalkan tiga yang lain.”

 

Di saat itu, ‘Urwah bin al-Zubair masih lagi dapat menemui alasan untuk memuji Allah meskipun dalam musibah yang memilu hati. MashaAllah. Sangat tinggi hatinya.  Kita yang adakalanya ditimpa sedikit ujian pun, sudah tidak sabar menerima ujian Allah.

 

Apa yang kita pelajari hari ni ialah jangan dihitung mengapa Allah mengambil semula milik kita, namun hitunglah segala kurniaanNya yang sangat banyak. Jika Allah mengambil salah satu darinya, ia hanyalah sedikit ujian untuk menduga sejauh mana keimanan kita pada Penciptanya. Dan yakinlah, setiap yang Allah berikan ada hikmah di sebaliknya. Sabar itu sangat pahit, tetapi buahnya manis. Dan hanya Allah lah sebaik-baik pemberi ganjaran

 

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CommentLuv badge

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.
%d bloggers like this: